How to Train Your Dragon: The Hidden World
Seni & Hiburan

How to Train Your Dragon: The Hidden World

Saya pertama kali menonton How to Train Your Dragon seri perdana sekitar 8 tahun lalu melalui koleksi DVD seorang teman. Ide cerita yang unik dan visualisasi yang bagus membuat HTTYD menjadi salah satu film animasi favorit saya.

Film animasi fantasi ini berkisah tentang Hiccup, seorang remaja dari kaum Berk dari bangsa Viking yang lugu dan terkesan lemah, yang ingin mengikuti jejak ayahnya, Stoick, dalam memburu naga. Hiccup kemudian bertemu dengan Toothless, seekor naga berjenis Night Fury yang merupakan jenis naga paling langka. Pada akhirnya Toothless menjadi sahabat setia Hiccup, dan hubungan antara bangsa Viking dan para naga menjadi baik.

Pada film HTTYD yang kedua, Hiccup dan Toothless berhasil mengalahkan penjahat terkuat. Hiccup akhirnya menjadi pemimpin Berk, menggantikan ayahnya yang tewas. Sementara Toothless menjadi alfa, pemimpin para naga.

Seri ketiga film ini yang berjudul How To Train Your Dragon: The Hidden World tayang perdana di layar bioskop tanah air pada 9 Januari kemarin. Di seri yang terakhir dari trilogi HTTYD ini kita akan menemukan sosok Hiccup yang sudah dewasa. 

Sebagai pemimpin, Hiccup berkewajiban menciptakan situasi yang aman bagi kaum Berk, sekaligus bisa secara harmonis hidup berdampingan dengan para naga. Namun keadaan tersebut terusik oleh kehadiran Grimmel the Grisly, sang pemburu naga. 

Grimmel berusaha untuk mendapatkan dan membunuh naga berjenis Night Fury terakhir yang tersisa, yang tak lain adalah Toothless. Pasukan Grimmel yang kuat menjadi ancaman serius bagi para prajurit Berk. Untuk menghindari Grimmel, Hiccup memutuskan untuk membawa seluruh kaum Berk menuju sebuah tempat yang lebih aman, serta memulangkan seluruh naga ke Hidden World.

Baca juga: “Searching” (2018), Film dengan Sudut Pandang Unik

Hidden World sendiri adalah sebuah tempat berkumpulnya para naga yang konon tersembunyi di ujung bumi. Tempat ini pernah dikatakan oleh mendiang Stoick kepada Hiccup saat Hiccup masih kecil, yang lokasinya tersembunyi di balik air terjun yang sangat besar.

Keindahan Hidden World digambarkan beberapa menit dalam film ini. Di balik air terjun yang sangat besar, terdapatlah sebuah tempat indah yang dihuni oleh para naga. Tempat ini penuh dengan cahaya yang menakjubkan, sekilas mengingatkan kita pada keindahan serupa yang diceritakan pada film Avatar.

Cinta dan Perpisahan

Diceritakan bahwa Night Fury bertemu dan jatuh cinta dengan naga betina, Light Fury. Kehadiran Light Fury sekaligus menimbulkan masalah tersendiri, karena ia sebagai umpan yang sengaja disediakan oleh Grimmel untuk menangkap Toothless.

Seperti dua film sebelumnya, seri ketiga How To Train Your Dragon ini kaya dengan adegan-adegan lucu dan menggemaskan. Penonton akan dibuat tersenyum melihat beberapa adegan Toothless yang berusaha memikat hati pasangannya, Light Fury. 

Setelah bertemu dengan Light Fury, Toothless pun menunjukkan kemampuannya sebagai alfa. Kemampuan inilah yang mampu membebaskan kedua naga tersebut setelah sebelumnya mereka tertangkap oleh Grimmel.

Tidak hanya menghadirkan kisah cinta Toothless, film ini juga menceritakan asmara Hiccup dengan Astrid, salah satu sahabatnya. Hiccup dan Astrid kemudian dipersatukan dalam sebuah pernikahan.

Salah satu bagian sedih dalam film ini yaitu tentang perpisahan. Hiccup dan kaum Berk harus berpisah dan melepas para naga kembali ke Hidden World. Dan perpisahan antara manusia dan naga inilah yang akan menjadi salam perpisahan dari trilogi HTTYD kepada para penggemarnya.

Ketika Toothless akhirnya pergi, kita seperti merasa kehilangan. Untung saja pada bagian paling akhir seri How To Train Your Dragon ini ditampilkan pertemuan Hiccup-Astrid dengan Toothless-Light Fury. Hiccup dan Astrid telah memiliki dua anak, sementara Toothless dan pasangannya juga memiliki tiga anak. 

Share this:

2 thoughts on “How to Train Your Dragon: The Hidden World”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *