6 Novel Mira W yang Sukses Diangkat ke Layar Lebar
Pustaka

6 Novel Mira W. yang Sukses Diangkat ke Layar Lebar

[ A+ ] /[ A- ]

Mira Widjaja, atau yang lebih dikenal dengan nama pena Mira W. adalah salah satu novelis kenamaan yang kerap mengusung cerita bertema romansa. Beberapa novel Mira W. juga ada yang diadaptasi menjadi film layar lebar, sinetron bahkan webseries

Kali ini, kita akan sedikit mengulas beberapa novel beliau yang sama suksesnya ketika dijadikan film layar lebar. Apa saja judul novelnya? Ini beberapa di antaranya. 

Novel Mira W. yang Sukses Dijadikan Film 

Siapa yang tak kenal dengan Mira W. Dokter sekaligus penulis yang sudah lama malang melintang di dunia kepenulisan dan berhasil melahirkan tidak kurang dari 85 judul buku hingga tahun 2015 lalu. 

Cerita yang selalu berhasil membawa pembacanya ikut larut di dalamnya, membuat banyak sineas film lantas mengadaptasi novel Mira W. untuk dijadikan film, maupun sinetron. 

Dari sekian banyak judul yang sudah ditulis oleh beliau, berikut ini beberapa yang juga sukses ketika sudah dialihwahanakan. Bagi anak-anak kekinian mungkin lebih familiar dengan novel karya Asma Nadia atau penulis baru lain. Namun beberapa judul ini juga recommended untuk dijadikan bacaan kala senggang.

  1. Bilur-Bilur Penyesalan 

Satu judul novel dari Mira W. yang dijadikan film pada tahun 1987 yaitu Bilur-Bilur Penyesalan. Disutradarai oleh Nasri Cheppy dan dibintangi oleh sederet aktor juga aktris kawakan seperti Deddy Mizwar, Sophia Latjuba, dan Rano Karno, film ini juga cukup melejit kala itu. 

Dengan suksesnya film tersebut, di tahun 2000 novel dengan judul yang sama lantas dialihwahanakan ke dalam bentuk sinetron yang dibintangi Paramitha Rusady. Namun untuk sinetron tersebut dibuat dengan judul Cinta Tak Pernah Salah. Hal ini dilakukan, untuk membedakan dengan versi filmnya, meski diadaptasi dari novel yang sama.

Sebuah kisah cinta penuh lika-liku dengan rentang cerita yang disetting 21 tahun lamanya, berhasil mengaduk emosi pembaca novel maupun pemirsa film juga sinetron ini. 

  1. Di Sini Cinta Pertama Kali Bersemi 

Film yang menyandingkan aktris senior Widyawati dan aktor kawakan Roy Marten ini dijadikan film pada tahun 1980 dan disutradarai oleh Wim Umboh. Mengisahkan cinta dua insan yang harus menghadapi berbagai rintangan. 

Sebuah perpisahan harus terjadi ketika Melia yang diperankan oleh Widyawati harus menikah dengan pria lain. Setelah sekian tahun berpisah, Melia bertemu kembali dengan cintanya yakni Leo yang diperankan oleh Roy Marten. 

Sayang, Melia telah menjadi biarawati dan menutup hatinya untuk kata cinta. Sementara Leo, masih kukuh untuk memperjuangkan cintanya yang sempat terpisah untuk beberapa waktu. 

  1. Saat Hati Telah Memilih 

Sebuah kisah cinta rumit antara Riri, Haris, dan Bandi. Di mana Haris dan Bandi adalah saudara adik-beradik. Riri mencintai Haris, sang kakak ketika ia telah menjadi kekasih Bandi. Kondisi Bandi yang sakit-sakitan, membuatnya memutuskan menikah dengan Bandi dan menutup rapat hubungan gelapnya bersama Haris. 

Namun, pada akhirnya rahasia tersebut terkuak. Bukannya bisa bersatu, Haris justru harus menikah dengan wanita lain. Selain menjadi film, cerita ini juga diadaptasi menjadi serial tv pada tahun 2018 dan dibintangi oleh Ali Syakieb, Aurelie Moeremans, dan Ricky Harun.

Baca juga: Novel Mangun, Sebuah Perjalanan Cinta Kasih Sang Romo

  1. Merpati Tak Pernah Ingkar Janji 

Masih di bawah arahan sutradara bertangan dingin yakni Wim Umboh, novel Merpati Tak Pernah Ingkar Janji ini juga diangkat menjadi film layar lebar pada tahun 1986. Berlatar romansa religi, dibintangi Paramitha Rusady dan Adi Bing Slamet. 

Sosok Maria yang diperankan oleh Paramitha, sedari kecil sudah didoktrin untuk menjadi seorang biarawati. Hanya Tuhan dan ayahnya yang ia cintai. Hingga ketika menginjak usia remaja, ia mulai merasakan jatuh cinta pada sosok lelaki tak lain adalah Guntur yang diperankan oleh Adi Bing Slamet. 

Novel Mira W. yang satu ini, memberi nuansa baru di kisah romansa yang banyak diangkat dalam sebuah film kala itu. Dilema seorang wanita yang jatuh cinta, tetapi merasa berdosa karena hal yang sama.

  1. Cinta Cuma Sepenggal Dusta 

Masih di tahun 1986, film yang mengangkat kisah problema remaja usia SMA sekaligus korban broken home. Kehadiran satu sosok guru yang pada akhirnya mampu mengisi kekosongan remaja-remaja tersebut dan mengendalikan mereka. Puncaknya, salah satu siswi harus meregang nyawa akibat menggugurkan kandungan. 

Film ini berhasil menjadi film pilihan di ajang FFI tahun 1987. Sebuah pencapaian luar biasa, bagi film yang disutradarai oleh Edi S. S. Ini. 

  1. Arini: Masih Ada Kereta yang Akan Lewat 

Judul ini mungkin tidak terlalu asing bagi kaum milenial kekinian. Ya, karena April 2018 lalu juga sempat dibuat film versi terbarunya. Namun untuk versi pertama, ditayangkan pada tahun 1987 disutradarai oleh Sophan Sophiaan. 

Berkisah tentang wanita matang dengan karir bagus, yang lantas menjalin kasih dengan pemuda berusia di bawahnya. Akibat kesuksesan film ini kala itu, terdapat sekuelnya yakni Arini 2 dengan judul Biarkan Kereta Itu Lewat dan masih diadaptasi dari novel Mira W.

Cerita yang cukup pelik, serta adanya selipan kritik sosial khas Sophan Sophiaan, menjadikan film ini begitu digandrungi kala itu. Diperankan dengan sangat apik oleh Widyawati, Rano Karno, juga Rima Melati, film ini berhasil menyabet berbagai nominasi FFI 1987. 

Versi terbarunya, disutradarai Ismail Basbeth dan dibintangi oleh Morgan Oey juga Aura Kasih. Sudahkah Anda menonton filmnya? Jika belum, boleh baca novelnya terlebih dahulu. Siapa tahu makin tertarik dengan filmnya. 

Itulah beberapa novel Mira W. yang sukses diangkat ke dalam layar lebar. Mari cintai literasi dan bangkitkan minat membaca anak bangsa. Siapa tahu, dari awalnya suka membaca kelak Anda yang menghasilkan karya terbaik untuk dijadikan film layar lebar atau sinema layar kaca.

Baca juga: Review Novel Kekasih Semusim

Bagikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *