Sport Tourism di Tahun 2023 bareng Traveloka
Destinasi

Sport Tourism di Tahun 2023 bareng Traveloka

[ A+ ] /[ A- ]

Sore ini aku menyempatkan waktu untuk ber-jogging, memulainya dari Jalan Pemuda menuju alun-alun Pati. Beberapa kali aku berlari memutar alun-alun, kemudian berhenti ketika aplikasi Strava di ponsel telah menunjukkan jarak 5 kilometer.

Sejak pekan terakhir Desember lalu aku berada di kota kelahiranku, Pati. Rencananya baru akan kembali ke tanah rantau di pekan kedua Januari. Aku begitu menikmati suasana di kota kecil di Jawa Tengah ini. Tidak terlalu ramai, meski nggak setenang saat aku meninggalkannya untuk merantau beberapa puluh tahun silam.

Nggak ada perayaan meriah saat momen pergantian tahun. List resolusi untuk tahun baru yang aku buat pun sederhana saja. Salah satunya bisa ikut 2 atau 3 event lari marathon di tahun 2023.

Sejak tahun 2015 aku rutin berolahraga. Berlari menjadi caraku untuk menjalani hidup tetap sehat dan bugar. Nggak hanya itu, berlari juga membuatku bahagia. Kata para ahli, saat kita belari maka otak akan merilis hormon endorfin. Hormon ini diketahui menimbulkan efek kesenangan. Makanya, saat kita berlari maka kadar stres juga berkurang. Endorfin juga bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Untuk menambah motivasi, aku pun ikut beberapa lomba lari setiap tahun. Sekadar untuk refreshing, bukan untuk meraih juara. Setidaknya ada beberapa event yang begitu menarik bagiku. Bali, Jakarta, atau Borobudur Marathon. Masing-masing punya pesona tersendiri. Sport tourism seperti ini memang banyak peminatnya. Selain mengikuti lomba, para peserta biasanya juga akan berwisata.

Tahun 2020, pandemi COVID-19 terjadi. Masih aku ingat, Presiden Jokowi mengumumkan kasus pertama di Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020. Setelahnya, hampir semua kegiatan kemudian dibatasi dengan diberlakukannya PPKM. Termasuk berbagai lomba lari ditiadakan, dari tahun 2020 hingga 2021 silam.

Geliat mulai terjadi di tahun 2022, seiring capaian vaksinasi di Indonesia yang memuaskan. Event lomba lari yang sempat mati suri pun diadakan kembali di tahun 2022. Bahkan, akhir Desember lalu Presiden Jokowi menyatakan PPKM resmi berakhir.

Tren Wisata Baru di Tahun 2023

Di tahun 2023 ini, sport tourism diyakini akan bangkit kembali. Hal ini diungkapkan oleh Chief Marketing Officer Traveloka Shirley Lesmana, bahwa pada 2023 diprediksi ada tren wisata baru yaitu workation, sport tourism, dan bleisure.

Tren wisata baru di tahun 2023

Workation merupakan konsep yang menggabungkan bekerja dengan unsur liburan. Sport tourism menggabungkan wisata dengan olahraga. Sementara bleisure merupakan gabungan antara business (bisnis) dan leisure (liburan).

Konsep bleisure hampir mirip dengan workation. Namun, bleisure lebih seperti perjalanan dinas yang memungkinkan pelakunya mengeksplor pesona wisata di lokasi sekitar.

Alasan Ikut Borobudur Marathon 2023

Borobudur Marathon 2023 menjadi salah satu contoh sport tourism. Event ini juga masuk ke dalam wishlist yang telah aku buat. Ada beberapa hal yang menjadi alasan mengapa aku ingin ikut event ini.

Pertama, agar aku semakin disiplin dalam menerapkan pola hidup sehat. Untuk mempersiapkan diri ikut lomba lari, mau nggak mau aku perlu memperhatikan pola latihan dan pola makan yang benar.

Kedua, ada banyak destinasi wisata keren di sekitar lokasi lomba lari. Jadi selain ikut lari, aku juga akan berkunjung ke destinasi tersebut. Berlari sambil berwisata.

Ketiga, aku ingin membayar kegagalanku pada Borobudur Marathon di tahun-tahun sebelumnya.

Sebelumnya aku pernah dua kali mengikuti event ini, yakni di tahun 2016 dan 2019. Lomba diadakan di kompleks candi Borobudur, dengan rute jalan raya dan jalan pedesaan di sekitar candi terbesar di dunia ini.

Ada beberapa kategori lomba, yaitu 10K, half marathon (21K), dan full marathon (42K). Dengan kontur naik turun, nggak mudah untuk menaklukkan Borobudur Marathon ini. Dua kali ikut lomba kategori full marathon, dua kali pula aku gagal.

Di tahun 2016 aku memang berhasil menyelesaikan lomba hingga garis finish. Namun, waktu yang aku perlukan untuk menamatkan 42 kilometer melebihi batas yang ditetapkan oleh panitia. Sementara di tahun 2019, aku memutuskan untuk berhenti di tiga perempat jarak karena mengalami keletihan pada otot kaki.

Pengalaman Mengesankan Ikut Borobudur Marathon

Meski aku nggak berhasil, pengalaman mengikuti Borobudur Marathon tersebut tetap memberikan kesan tersendiri. Aku akan menceritakan pengalamanku di Borobudur Marathon 2019.

Sambutan meriah warga di Borobudur Marathon
Pengalaman ikut Borobudur Marathon 2019

Sabtu siang tanggal 16 November 2019 perjalananku dimulai dari Bandar Udara Soekarno Hatta, Tangerang. Penerbangan menuju Bandar Udara Ahmad Yani, Semarang memakan waktu kurang dari 1 jam. Aku kemudian menggunakan shuttle bus untuk keluar dari Bandara Ahmad Yani.

Pejalanan dilanjutkan dengan ojek online yang mengantarkanku ke salah satu pemberhentian bus di Kota Semarang. Aku kemudian naik bus antarkota, dari Semarang ke Magelang.

Waktu sudah sore ketika aku sampai di Magelang. Turun dari bus, aku menuju Mall Armada Town Square (Artos) Magelang untuk mengambil race pack atau perlengkapan untuk lomba lari.

Dari Mall Artos aku menuju ke Front One Inn, sebuah penginapan yang berada di Muntilan, Magelang. Lokasi penginapannya terbilang jauh dari venue lomba di kompleks candi Borobudur. Karena aku nggak memesan hotel dari jauh-jauh hari, maka sangat susah untuk mendapatkan hotel di sekitar lokasi lomba.

Minggu, 17 November 2019 sekitar jam 3 pagi aku bersiap untuk menuju Borobudur. Ternyata ada beberapa peserta lomba menginap di penginapan yang sama denganku. Kami pun berangkat bareng dari Muntilan menggunakan mobil milik salah satu peserta.

Titik start dan finish berada di kompleks Candi Borobudur. Jam 04.30 lomba untuk kategori full marathon dimulai.

Aku pun mulai berlari. Dari kompleks Borobudur, rute berbelok keluar menuju jalan raya maupun jalan pedesaan. Bagi pelari rekreasional sepertiku, berlari sambil menikmati suasana pedesaan di Magelang memang memberikan kesenangan tersendiri.

Nggak hanya menikmati suasana pedesaan khas Jawa, para peserta juga akan disambut oleh keramahtamahan warga setempat. Di sepanjang lomba, mulai dari anak-anak sekolah sampai orang dewasa menampilkan berbagai atraksi kesenian.

Cheering anak-anak sekolah di Borobudur Marathon 2019

Aku menyempatkan untuk berhenti dan menikmati atraksi seni ini. Tak ketinggalan, mengabadikan momen istimewa ini dengan kamera ponselku. Apa yang dipertunjukkan oleh warga ini terbukti mampu memompa semangat para peserta lomba yang datang nggak hanya dari dalam negeri, tetapi juga mancanegara.

Kondisi jalan yang naik turun menjadi tantangan tersendiri bagiku. Beberapa kali aku terpaksa berhenti sejenak dan berjalan kaki. Hingga akhirnya di KM 31 aku memutuskan nggak melanjutkan lari sampai garis finish. Dari KM 31 ini, aku dan para peserta lain yang tidal bisa melanjutkan lomba diangkut dengan mobil TNI menuju ke race central di kompleks candi Borobudur.

Dari lokasi lomba, aku kembali ke penginapan. Senin, 18 November 2019 aku meninggalkan Magelang menggunakan bus.

Ada sedikit rasa kecewa karena aku nggak bisa menuntaskan lomba. Tapi nggak apa-apa, aku akan membayarnya di tahun-tahun berikutnya.

Evaluasi Kegagalan

Tahun 2023 aku berencana mengikuti lagi Borobudur Marathon. Sebelum melakukan balas dendam atas kegagalan sebelumnya, aku telah mengevaluasi kegagalan tersebut. Setidaknya ada dua faktor penyebabnya.

Pertama, kurangnya persiapan atau latihan. Dengan rute yang naik-turun, latihan yang dilakukan tentu harus lebih baik. Endurance perlu lebih ditingkatkan lagi agar otot-otot tubuh lebih siap menaklukan medan.

Kedua, datang terlalu mepet. Saat mengikuti Borobudur Marathon 2016 dan 2019, aku baru tiba di Magelang pada hari Sabtu sore. Sedangkan lomba diadakan Minggu pagi. Nggak cukup waktu bagiku untuk berisitirahat.

Dari evaluasi tersebut, aku perlu menyiapkan program latihan. Juga, datang ke Magelang dua-tiga hari sebelum lomba yang biasanya diselenggarakan pada bulan November. Gambaran besarnya, aku akan berangkat di hari Kamis supaya nggak terlalu mepet dengan pelaksanaan lomba di hari Minggu. Kemudian di hari Senin aku pulang.

Selain tujuan utama untuk mengikuti lari marathon, aku juga akan piknik tipis-tipis di sekitaran Borobudur. Cukup 3 destinasi saja: Punthuk Setumbu, Gereja Ayam, dan Candi Borobudur. Lokasinya berdekatan, jadi nggak terlalu bikin capek. Tentunya nggak ketinggalan berwisata kuliner.

Traveloka Membantu Wujudkan Wishlist

Borobudur Marathon 2023 adalah salah satu wishlist yang aku buat di tahun ini. Untuk mewujudkannya, aku perlu pesan tiket hotel dan tiket transportasi. Di Traveloka, semuanya tersedia.

Untuk bulan November 2023, ternyata tiket hotel sudah bisa dipesan dari sekarang melalui Traveloka. Cara pesannya gampang, nggak pakai ribet. Cukup buka aplikasi melalui smartphone, lalu pilih atau klik menu hotel. Selanjutnya aku tuliskan “Borobudur” di kolom lokasi, tentukan periode menginap, serta jumlah orang yang menginap. Kemudian, klik tombol “Cari”.

Pesan tiket hotel di Traveloka, mudah banget!

Beragam pilihan hotel/penginapan ditampilkan, berikut tarif per malamnya. Pilihanku jatuh pada Cempaka Villa dengan tarif Rp510.802 per malam.

Aku suka dengan arsitekturnya yang bergaya tradisional. Rumah khas Jawa dengan material bangunan didominasi kayu berpelitur warna coklat, artistik sekali. Selain itu halamannya cukup luas dan banyak pohon di sekelilingnya, terlihat asri dan segar. Interiornya pun rapi dan bersih.

Nah, yang nggak boleh dilewatkan yaitu review atau ulasan tamu terhadap penginapan ini. Rating-nya 8,5 (mengesankan). Penilaiannya mencakup 5 aspek, yaitu kenyamanan, pelayanan, kebersihan, makanan, dan lokasi. Jadi, aku nggak perlu ragu untuk memilih Cempaka Villa yang akan aku tempati selama 4 malam.

Untuk transportasi, moda yang aku pilih yaitu kereta api. Pemesanan tiket kereta api baru bisa dilakukan 3 bulan sebelum hari keberangkatan. Namun, aku bisa menggunakan aplikasi Traveloka untuk melihat harga tiketnya.

Pesan tiket kereta api di Traveloka, banyak pilihannya!

Berangkat menggunakan KA Taksaka, dari Stasiun Gambir Jakarta menuju Stasiun Yogyakarta. Harga tiketnya Rp515.00. Sedangkan untuk pulangnya menggunakan KA Argo Lawu dengan harga tiket Rp570.000.

Aku memilih moda kereta api ini karena ingin menikati pemandangan di sepanjang perjalanan. Kereta melalui jalur selatan Jawa Tengah, dengan pemandangan perbukitan dan sawah hijau yang menyegarkan mata.

Itinerary dan Budget untuk Borobudur Marathon 2023

Itinerary Borobudur Marathon 2023 pun aku siapkan. Kira-kira seperti ini.

Itinerary Borobudur Marathon

Hari 1 (Kamis)

Berangkat dari Jakarta ke Yogya karta dengan kereta api, dilanjutkan ke Magelang dengan naik bus atau taksi online. Di Magelang, aku akan ambil race pack untuk lomba lari, kemudian menuju ke penginapan (Cempaka Villa).

Hari 2 (Jumat)

Agenda hari ini yaitu piknik tipis-tipis di sekitar Borobudur. Pas banget, di Traveloka tersedia paket wisata seharga Rp443.000 untuk mengunjungi 3 lokasi yaitu Punthuk Setumbu, Gereja Ayam, dan Candi Borobudur.

Paket wisata di Traveloka

Aku belum pernah berkunjung ke Punthuk Setumbu dan Gereja Ayam sebelumnya. Karenanya, aku ingin sekali menyaksikan keindahan matahari terbit atau sunrise di Punthuk Setumbu, serta keunikan Gereja Ayam yang dulu pernah menjadi tempat syuting film Ada Apa Dengan Cinta.

Hari 3 (Sabtu)

Sehari sebelum lomba, aku akan berwisata kuliner. Ada beberapa kuliner khas Magelang yang ingin aku nikmati. Seperti nasi goreng magelangan, kupat tahu, sup senerek, dan mangut beong.

Wisata kuliner ini sekaligus sebagai carbo-loading menjelang lomba lari. Carbo-loading ini untuk meningkatkan asupan karbohidrat agar pelari memiliki cukup tenaga untuk berlari dan menyelesaikan lomba.

Hari 4 (Minggu)

Race day! Saatnya berlari sambil berwisata di Borobudur Marathon. Semoga aku bisa menyelesaikan lomba ini hingga garis finish.

Hari 5 (Senin)

Check out dari penginapan. Naik bus atau taksi online dari Magelang ke Yogya, kemudian naik kereta api dari Yogya ke Jakarta.

Dari itinerary tersebut, budget yang dibutuhkan sekitar 5 juta rupiah. Rinciannya seperti ini:

Budget untuk Borobudur Marathon

Sport Tourism bareng Traveloka

Banyak manfaat yang bisa aku dapatkan dari Traveloka. Salah satunya yaitu bisa berpartisipasi dalam sport tourism bareng Traveloka. Rencana yang aku susun bisa terlihat matang, berkat fitur-fitur yang tersedia di dalamnya. Seperti pesan hotel, tiket kereta api, hingga paket wisata yang sesuai kebutuhanku.

Bagi teman-teman yang juga sedang merencanakan liburan di tahun 2023 ini, aku sangat merekomendasikan Traveloka. Rencanakan liburan di Traveloka saja, praktis banget!

Pilihlah jenis liburan yang sesuai dengan diri sendiri, karena tiap orang punya preferensi masing-masing. Ada yang suka liburan sambil berolahraga, ada juga yang tertarik dengan liburan ke gunung, pantai, museum, tempat hiburan, hotel (staycation), berbaur dengan masyarakat lokal, dan yang lainnya.

Yuk, selalu ikuti suara hati dan jalani hidup dengan caramu #LifeYourWay. Apa pun pilihanmu, jadilah berbahagia saat menjalaninya!

Bagikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *