website vs marketplace: pilihan atau sinergi?
Blogging

Website vs Marketplace: Pilihan atau Sinergi?

[ A+ ] /[ A- ]

Jika sebuah pertanyaan diajukan kepada kita mengenai “website vs marketplace: pilihan atau sinergi?” maka kita perlu mengetahui terlebih dahulu perbedaan antara website dan marketplace tersebut. Lebih lanjut, kelebihan dan kekurangan di antara keduanya juga perlu untuk kita mengerti sehingga kita bisa memutuskan apakah akan memilih salah satu atau menyinergikan keduanya.

Era industri 4.0 dengan perkembangan teknologi digitalnya memberikan kemudahan bagi masyarakat. Pun saat masa pandemi COVID-19 sekarang ini, peran penting teknologi digital semakin dirasakan oleh masyarakat. Melalui teknologi digital, kita tetap bisa melakukan pekerjaan meski sedang tidak berada di tempat kerja.

Contoh lain manfaat teknologi ini yaitu memungkinkan terjadinya transaksi bisnis secara daring. Ketika pandemi memaksa kita tak bisa leluasa menyambangi pasar atau mal, membeli barang mulai dari sembako, sayur, daging, hingga pakaian tetap bisa dilakukan melalui platform digital yang terpasang pada gawai.

Perubahan perilaku pembeli yang mulai bertransaksi secara online menjadi tantangan dan peluang bagi para pebisnis. Pelaku bisnis dalam hal ini penjual yang masih mengandalkan cara-cara tradisional dengan berjualan offline akan mulai kehilangan konsumennya. Penjual harus segera mengonlinekan bisnis agar tetap mampu bersaing.

Banyak benefit yang bisa didapatkan ketika penjual menjual produknya di internet. Penjual bisa menjual produknya setiap saat selama 24/7, atau 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Mereka juga bisa meraih target pembeli yang lebih luas jika dibandingkan dengan hanya berjualan di toko secara fisik.

Website vs marketplace, apa bedanya?

Berjualan secara online bisa dilakukan melalui website dan marketplace. Berjualan melalui website fokusnya adalah menjual produk-produk yang dimiliki oleh brand itu sendiri. Hanya ada satu penjual saja atau tidak ada penjual lain dalam satu situs tersebut. Dengan demikian, brand atau penjual tersebut lebih mudah dan leluasa membuat tampilan website sesuai dengan kebutuhan brand tersebut.

Sedangkan marketplace memfasilitasi banyak penjual dalam satu situs. Selain banyak penjual, marketplace juga memiiki berbagai produk mulai dari gadget, fashion, barang elektronik dan sebagainya. Satu produk yang sama bisa saja dijual oleh beberapa penjual (merchant/seller) yang tergabung dalam marketplace tersebut. Contoh marketplace di Indonesia misalnya Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Shopee, dan sebagainya. Sementara di lingkup global ada Alibaba, eBay, Amazon, atau Walmart

Bagaimana cara berjualan melalui website?

Untuk berjualan melalui website, seorang penjual harus membuat website untuk bisnisnya. Langkah-langkah untuk membuat website untuk berjualan secara online adalah:

Menentukan nama domain untuk toko online

Nama domain penting untuk toko online, seperti merek atau brand bagi sang penjual yang akan menjadi kunci kesuksesan bagi toko online tersebut. Pilihlah nama yang mudah diingat dan relevan dengan jenis usaha.

Nama tersebut bisa menggunakan jenis produk yang sering ditulis orang dalam mesin pencarian di intenet, misalnya jasapasangcctv, rentalmobilbali, dan sebagainya. Selain itu, bisa juga menggunakan nama brand seperti rumahweb, orchidflorist, dan yang lainnya.

Perlu perhatikan ketersediaan nama domain. Jika nama yang dipilih sudah dimiliki oleh orang lain, maka harus mencari nama yang lainnya. Ketersediaan nama domain ini bisa diperiksa di layanan domain dan hosting.

Menentukan hosting untuk website

Untuk membuat website, diperlukan web hosting.  Dalam web hosting tersebut terdapat penyimpanan data-data berupa file, foto, video untuk ditampilkan di website. Besar kecilnya kapasitas web hosting akan memengaruhi jumlah data yang bisa disimpan di dalamnya.

Penjual bisa menyewa layanan hosting murah yang ada di dalam negeri. Pilihlah penyedia layanan hosting yang sudah berpengalaman, karena hosting sangat menentukan performa website toko online, seperti gampang diakses, tidak down saat dikunjungi banyak pembeli, dan sebagainya.

Bermacam paket layanan ditawarkan oleh penyedia layanan hosting. Pilihlah paket yang sesuai dengan kebutuhan, misalnya berapa besar kapasitas penyimpanannya, bandwith-nya, dan lain sebagainya. Perlu perhatikan juga bagaimana support penyedia layanan hosting tersebut apabila ada masalah atau keluhan dari pemilik website setiap saat.

Saya merekomendasikan Rumahweb, penyedia layanan hosting untuk blog saya ini. Beberapa kali saya mengajukan permohonan bantuan baik melalui menu chatting yang disediakan oleh Rumahweb, e-mail, dan pesan WhatsApp. Personil Rumahweb meresponnya dengan cepat, bahkan saat dini hari, untuk membantu hingga permasalahan yang saya hadapi terselesaikan.

Membuat website

Untuk membuat website toko online, ada bermacam CMS yang bisa dipilih. CMS (content management system) merupakan sistem atau perangkat lunak yang mengatur konten pada situs web. CMS akan memudahkan kita dalam membuat website dengan tampilan menarik, meskipun kita tidak memahami bahasa pemrograman.

Salah satu CMS yang populer dan banyak digunakan yaitu WordPress, seperti yang saya pakai untuk blog ini. Ada ribuan tema WordPress dengan template desain menarik yang bisa dipilih dan bisa disesuaikan penggunaannya untuk blog pribadi, situs berita, hingga toko online.

Setelah memilih template website untuk toko online, isilah dengan konten berupa teks dan foto yang akan menjelaskan produk yang dijual, baik jenis, model, harga, dan sebagainya.

Promosikan website melalui media sosial

Penjual online perlu mempromosikan website melalui media sosial, seperti Instagram, Facebook, Youtube, atau Twitter. Tujuannya agar toko online yang dikelola bisa dikenal oleh warganet atau konsumen.

Bagaimana cara berjualan melalui marketplace?

Jika berjualan di website yang memerlukan banyak tahap, maka berjualan onine melalui marketplace lebih sederhana. Pemilik bisnis atau penjual cukup mendaftar di marketplace dengan mengikuti persyaratan yang ditetapkan. Penjual hanya perlu membuat akun, mengunggah foto-foto produk disertai penjelasan singkat.

Penjual juga tidak perlu memikirkan bagaimana disain situs online, karena sudah disediakan oleh marketplace. Kemudahan menjadi seller ini membuat banyak orang membuka bisnisnya sendiri melalui marketplace. Penjual dengan mudah membuka lapak online tanpa modal yang besar.

Website vs marketplace, apa kelebihan dan kekurangannya?

Website maupun marketplace memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu diperhatikan oleh penjual online.

Kelebihan berjualan di website yaitu:
– Pemilik usaha memiliki kontrol penuh, sehingga memungkinkan toko online memiliki ciri yang khas dan berbeda dari toko yang lain. Berbagai program seperti promo dan diskon juga bisa ditentukan sendiri oleh penjual.
– Pemilik toko online bisa membangun brand. Pelanggan juga akan mudah mengingat nama atau brand tersebut. Dalam jangka panjang, sebuah brand akan menjadi aset yang berharga.
– Memiliki akses langsung dengan pembeli, tanpa melalui perantara. Jika penjual bisa memenuhi ekspektasi pembeli, maka pembeli tersebut bisa menjadi pelanggan setia.

Kekurangan berjualan di website:
– Tingkat kesulitan teknis dalam membangun website lebih tinggi jika dibandingkan dengan berjualan di marketplace.
– Perlu waktu dan biaya untuk membangun website dan mengembangkannya.
– Perlunya pemasaran dan promosi yang lebih keras untuk mengenalkan bisnis kepada konsumen. Pada tahap awal membuka toko online, sangat mungkin terjadi jumlah pembeli yang sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali.

Kelebihan berjualan di marketplace:
– Mudah dilakukan karena sudah disediakan sistemnya, serta memerlukan biaya yang relatif kecil.
– Banyak pengunjung di marketplace memungkinkan adanya peluang pengunjung tersebut melihat produk di lapak penjual dan kemudian membelinya.

Kekurangan berjualan di marketplace:
– Terjadinya kompetisi yang besar di antara penjual di marketplace. Satu barang yang sama bisa dijual atau didapatkan di banyak toko atau lapak.
– Penjual tidak bisa membangun brand bisnis karena pembeli kebanyakan hanya mengingat nama situs marketplace saja.
– Penjual tidak memiliki kontrol penuh atas bisnisnya, dan terikat dengan ketetapan yang diberlakukan di marketplace.
– Tidak memiliki akses langsung dengan pembeli, karena adanya pembatasan yang berlaku di marketplace.

Website vs Marketplace: Pilihan atau Sinergi?

Baik website maupun marketplace adalah tempat yang baik untuk berjualan secara online di era teknologi digital ini. Semua platform tersebut bisa mendatangkan keuntungan dan perkembangan bagi bisnis. Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan website dan marketplace, penjual bisa menjawab pertanyaan website vs marketplace: pilihan atau sinergi?

Penjual bisa menjatuhkan pilihan sesuai dengan kondisi internal saat ini dan tujuan yang hendak dicapai. Jika penjual masih belum siap secara teknis, marketplace adalah cara tercepat untuk mengonlinekan sebuah bisnis. Namun jika penjual memiliki kemampuan yang lebih dalam hal teknis maupun biaya, membuat website bisa menjadi pilihan untuk membangun brand dalam jangka panjang.

sinergi website vs marketplace
Sumber gambar: sirclo.com

Selain sebagai pilihan, website dan marketplace bisa disinergikan untuk berjualan secara online. Penjual bisa membuka lapak di berbagai marketplace, sekaligus memiliki website sendiri. Bagaimana cara penjual untuk mengontrol semuanya itu?

Sekali lagi, teknologi memberikan jalan keluarnya. Sebuah platform manajemen e-commerce multichannel berbentuk SaaS (Software-as-a-Service) bisa membantu brand mengelola bisnis dengan mudah melalui satu platform terintegrasi.

Dengan platform ini, pemilik bisnis dimudahkan dalam mengelola penjualan di berbagai channel dalam satu dashboard. Platform tersebut bisa terhubung dan terintegrasi ke berbagai marketplace dan juga memungkinkan sinkronisasi penjualan terpadu ke seluruh marketplace serta website toko online.

Brand bisa menerima dan mengatur seluruh pesanan yang masuk dari berbagai marketplace secara mendetail melalui fitur pesanan, tanpa perlu khawatir akan pesanan yang tertukar atau terlewat. Tentunya jika setiap penjualan marketplace dikelola secara manual, akan memerlukan waktu dan sumber daya yang tidak sedikit.

Fitur-fitur yang terdapat pada platform memungkinkan brand untuk mengelola bisnis online; seperti pengelolaan pesanan, integrasi ke berbagai kanal penjualan online hingga proses administrasi pengiriman melalui satu platform. Mengunggah produk dalam jumlah banyak ke berbagai marketplace serta informasi stok barang juga ter-update secara otomatis.

Bagikan

9 thoughts on “Website vs Marketplace: Pilihan atau Sinergi?”

  1. kalau bagi pedagang pemula menurutku website bisa menjadi penunjang market place. memberikan semacam portofolio gitu 🙂

    1. Kalau saya lebih suka pakai website ka but berkat informasi ini saya lebih paham. Trm ksh

  2. keduanya bisa berjalan beriringan mas’
    website bisa buat branding sedangkan marketplace untuk target pasar
    yang penting dikelola dengan baik dan tetap ada upgrade terus ya

  3. Bener sih, bisnis jaman sekarang perlu banget di-online-kan. Jangkauan pasar jadi lbh luas

  4. Jd dua-duanya sama2 bagus ya, baik website maupun marketplace. Tinggal mana yg sesuai kebutuhan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *