Gawai & Elektronik

Dengan ASUS 45+ TOPS Advanced AI Laptop, Makin Percaya Diri untuk Berkolaborasi

[ A+ ] /[ A- ]

Tahun 2025 datang tak membawa angin sejuk. Ia justru hadir membawa badai ekonomi yang makin menggerus harap. Harga naik, proyek menipis, dan persaingan makin ketat. Bagi para freelancer, ini bukan sekadar tantangan, melainkan ujian apakah bisa bertahan atau tenggelam dalam perkembangan zaman.

Namun, di tengah gelombang yang menderu, hadir secercah asa baru. Harapan itu berwujud laptop AI yang cerdas dan tangguh, tak mudah lumpuh meski dunia seakan mau runtuh. Dengan tenaga NPU dan kecepatan TOPS mumpuni, laptop AI membuat pekerjaan berat terasa lebih ringan.

Di tengah krisis, teknologi memberi oasis bagi freelancer yang ingin terus eksis. Laptop AI membantu untuk tetap produktif meski dunia bisnis sedang pesimis.

Laptop, Teman Setia bagi Freelancer

Perkenalkan, saya seorang freelancer yang bekerja menulis blog dan membuat konten media sosial. Saya lebih sering bekerja dari rumah, mengandalkan laptop sebagai alat utama sekaligus teman setia.

Saya menulis dan membuat konten untuk berbagai klien, mulai dari brand internasional hingga bisnis kecil yang ingin tampil di dunia digital. Bekerja fleksibel membuat saya bisa mengatur waktu sendiri, tapi tetap harus disiplin dengan target dan tenggat waktu.

Dengan laptop di depan saya, pekerjaan jadi lebih efisien. Menulis artikel, merancang caption, hingga mengedit gambar. Semua itu bisa saya lakukan dalam satu perangkat. Setiap ide yang muncul langsung saya tuangkan, baik untuk keperluan klien maupun untuk portofolio pribadi yang terus saya bangun.

Tak Hanya Kepentingan Pribadi, Tapi Juga Semangat Kolaborasi

Tahun 2025 bukanlah tahun yang mudah bagi banyak orang, baik bagi freelancer seperti saya, UMKM, maupun pelaku bisnis lainnya. Namun, bukan berarti tanpa harapan sama sekali

Sebagai pekerja freelance, saya tak hanya kerja untuk diri sendiri. Di dunia digital yang serba cepat ini, kolaborasi jadi kunci untuk tetap menunjukkan eksistensi.

Sebuah kolaborasi pernah saya lakukan dengan seorang teman. Ia punya bisnis sampingan membuat kue. Saya ingin membantu dengan membuat foto produk. Konsepnya berupa produk utama yang terlihat menonjol, dengan latar belakang berwarna gelap.

Persiapan pembuatan foto produl

Berbekal beberapa cup cake, saya memulai persiapan membuat konten. Saya ambil kursi makan yang berwarna coklat terang. Karena tak punya papan berwarna hitam, saya letakkan laptop di atas kursi sebagai alas kue. Sementara sandaran kursi saya tutup dengan jaket biru dongker.

Saya taburkan bedak bayi di atas casing laptop, agar seperti ceceran terigu sebagai bahan kue. Kemudian, saya letakkan 3 cup cake di atas laptop yang telah bertabur bedak.

Dari berbagai angle, saya ambil beberapa foto. Kemudian, foto-foto itu saya edit untuk menghasilkan foto akhir yang saya inginkan.

Perlu beberapa jam untuk membuat konten seperti ini, mulai dari persiapan hingga mengedit foto. Meski sedikit ribet dan makan waktu, saya puas dengan hasil akhirnya.

Foto produk cupcake

Laptop AI, Sebuah Harapan untuk Tantangan Zaman

Di tengah persaingan digital yang makin ketat, saya sadar pentingnya bekerja cepat. Karena itu, punya laptop yang mendukung produktivitas sangat membantu. Tak hanya sekadar untuk mengetik, tapi juga menunjang kreativitas dan kualitas kerja saya setiap hari.

Seiring pekerjaan yang makin banyak butuh kecepatan, saya merasa bahwa laptop yang saya punya sudah ketinggalan zaman. Saya perlu sebuah laptop anyar, yang tak sekadar bisa membuat kerja lebih cepat, tetapi juga sanggup memberikan ide-ide segar.

Suatu waktu, saya mendengar tentang laptop AI yang katanya cerdas dan tangkas. Bisa bantu kerja lebih cepat, dari menulis konten hingga edit gambar dan video.

Saya mulai membayangkan bagaimana jadinya kalau laptop AI ini ada di genggaman. Saya bisa membuat konten cup cake dalam waktu singkat. Cukup dengan memotret produk, saya bisa menggunakan prompt untuk mengedit foto atau bahkan membuat video.

Dengan laptop AI, pekerjaan jadi lebih cepat dan mudah. Namun, ada dilema yang tak bisa saya hindari antara investasi dan realita sehari-hari. Di satu sisi, laptop lama mulai terasa berat. Saya butuh perangkat yang bisa kerja cepat. Di sisi lain, perlu dana yang tidak kecil untuk upgrade.

Meski begitu, harapan tetap saya pelihara karena produktivitas harus terus dijaga. Bukan cuma sekadar gaya, tapi memang kebutuhan untuk kerja nyata.

Karenanya, saya perlu mempertimbangkan banyak aspek untuk memiliki laptop AI. Seperti, seberapa cepat laptop bisa mengeksekusi tugas-tugas yang saya berikan? Juga, apakah pekerjaan yang berat tidak membuat laptop cepat panas?

NPU dan TOPS, Aspek Penting dalam Memilih Laptop AI

Saat memilih laptop AI, banyak hal yang harus diperhatikan. Salah satu yang sering luput dari pandangan, adalah kekuatan NPU dan nilai TOPS yang jadi acuan. Dua hal ini penting karena menentukan seberapa gesit laptop menangani tugas-tugas kecerdasan buatan.

NPU (Neural Processing Unit) bisa disebut sebagai otak khusus untuk tugas AI yang kompleks. NPU merupakan bagian dari prosesor, sebagai hardware yang tidak bisa di-upgrade.

NPU bekerja secara paralel, memproses data secara cepat dan efisien, tanpa membebani CPU yang biasa menangani tugas harian. Dengan NPU, laptop bisa jalankan fitur AI tanpa banyak hambatan. Seperti voice-to-text, image editing, atau summarizing dokumen.

Lalu, ada TOPS (Trillions of Operations Per Second) yang jadi satuan kekuatan NPU saat bekerja keras. Semakin tinggi nilai TOPS, semakin banyak proses AI yang bisa dijalankan dalam waktu singkat.

Nilai TOPS cerminan kemampuan laptop saat dihadapkan pada tugas-tugas berat dan multitasking yang dinamis. TOPS tinggi membuat pengalaman kerja jadi lebih lancar.

Misalnya, saat saya menulis dan perlu AI bantu merapikan tulisan, atau saat desain butuh sentuhan cepat untuk klien. Dengan NPU yang punya performa mumpuni, saya tak perlu tunggu lama atau takut laptop mendadak berhenti. Semuanya terasa ringan dan efisien, walau saya sedang jalankan beberapa aplikasi bersamaan.

Bagi freelancer, efisiensi waktu adalah segalanya. Karena itu, performa AI dalam laptop jadi kebutuhan utama. NPU dan TOPS bukan istilah teknis semata, tapi penentu seberapa besar sebuah perangkat bisa mendukung produktivitas kita.

Jadi saat memilih laptop, lihat bukan hanya tampilannya, tapi juga kekuatannya dalam mengolah kecerdasan. NPU dan TOPS memberi gambaran jelas apakah laptop itu siap hadapi tugas-tugas AI yang makin kompleks.

Beberapa waktu lalu, saya menemukan ulasan menarik soal NPU 45+ TOPS di kanal Youtube ASUS. Laptop advanced AI yang dilengkapi dengan NPU 45+ TOPS dibutuhkan untuk memproses tugas AI secara real time, menjalankan generative AI, serta menjalankan aplikasi atau fitur AI di masa depan. Selain itu, NPU akan berjalan lebih efisien.

ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA)

Dengan kata lain, NPU 45+ TOPS memungkinkan tugas AI diselesaikan lebih cepat tanpa banyak jeda. Layaknya tupai yang bisa bergerak gesit di air lalu meloncat ke pucuk pohon, laptop mampu berpindah antar-aplikasi dengan respons yang cemerlang dan tak pernah lelah.

Jadi, NPU 45+ TOPS membuat performa tetap tinggi tanpa menguras baterai atau membuat perangkat rewel. Ini jadi solusi kerja cerdas bagi freelancer untuk melakukan kerja kreatif dan multitasking.

ASUS 45+ TOPS Advanced AI Laptop

Setelah memahami NPU dan TOPS, saya tertarik dengan ASUS 45+ TOPS Advanced AI Laptop. Dari beragam laptop, ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) mampu mencuri perhatian.

ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) merupakan salah satu laptop Al dengan performa NPU 45+ TOPS. Inilah yang saya butuhkan.

Laptop AI ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) dilengkapi tombol Copilot+

Laptop memiliki kemampuan besar dengan Copilot+ dan prosesor AI. Saya tak sabar untuk mengeksplorasi, mulai dari tampilan luar hingga fitur-fitur canggih yang dimilikinya.

Desain Ringkas tapi Tangguh

ASUS Zenbook S 14 OLED (UX5406SA) hadir bukan cuma tipis, tapi juga kuat meski dipakai terus-menerus tanpa henti. Bobotnya ringan 1,2 kg, tebalnya cuma 1,29 cm, enak dibawa ke sana ke mari tanpa bikin bahu nyeri.

Bodi dari Ceraluminum™ bikin tampilannya elegan dan tahan goresan, cocok untuk kerja, gaya, dan perjalanan. Warna Zumaia Gray dan Scandinavian White yang modern jadi pelengkap yang pas, bikin kesan stylish makin terasa jelas.

Laptop AI ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) yang tipis dan ringan, tapi tetap tangguh

Audio Visual Menawan

ASUS Zenbook S 14 OLED (UX5406SA) hadir dengan layar dan audio yang bikin kagum, dirancang untuk pengalaman premium. Layar sentuh ASUS Lumina OLED 3K 120Hz tampil tajam dengan resolusi 2880×1800 pixel yang jelas dan bersih. Didukung 100% DCI-P3, sertifikasi Pantone®, dan DisplayHDR™ True Black 500, warna tampil akurat, kontras kuat, dan hitamnya benar-benar dalam.

Urusan suara juga bukan sekadar pelengkap, karena empat speaker Harman Kardon siap menyajikan dentuman mantap. Dengan dukungan Dolby Atmos®, suara jadi kaya dan memberikan pengalaman mendengarkan yang terasa lebih hidup dan dekat.

Gabungan layar jernih dan suara yang memikat, menjadikan Zenbook S 14 OLED (UX5406SA) sebagai pilihan tepat. Buat yang butuh laptop untuk kerja sekaligus hiburan berkualitas tinggi, perangkat ini jawabannya.

Daya Tahan Baterai Mengagumkan

Salah satu nilai plus dari ASUS Zenbook S 14 OLED (UX5406SA) ada pada daya tahan baterainya yang tidak main-main. Meski menjalankan proses AI dan editing yang berat, laptop ini tetap kuat bertahan hingga 10 jam tanpa perlu colok daya. Berkat baterai 72WHrs, 2S2P, 4-cell Li-ion, laptop ini memang bukan cuma dibuat untuk kerja biasa, tapi untuk kerja lebih cerdas, efisien, dan tahan lama.

Konektivitas dan Fitur Pendukung

Laptop ini sudah memiliki port 1x USB 3.2 Gen 2 Type-A (data speed up to 10Gbps), 2x Thunderbolt™ 4 with support for display / power delivery (data speed up to 40Gbps), 1x HDMI 2.1 TMDS, 1x 3.5mm Combo Audio Jack.

Berbagi port pada ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA)

Dengan Wi-Fi 7 dan Bluetooth 5.4, koneksi ke printer label, speaker, atau kamera jadi makin lancar tanpa ribet. Tombol Copilot bawaan hadir sebagai asisten AI pribadi yang bisa bantu bikin caption, analisis data, atau sekadar cari inspirasi. Kamera IR dan mikrofon anti-bising pun menambah kesan profesional saat meeting dengan klien.

ASUS AI Apps untuk Kerja Lebih Cerdas

Di era digital yang serba cepat, bekerja lebih cerdas menjadi kunci produktivitas. ASUS menjawab kebutuhan ini dengan menghadirkan ASUS AI Apps, serangkaian aplikasi pintar yang dirancang khusus untuk mendukung pekerjaan kreatif.

Ada tiga fitur unggulan yaitu OMNI (Virtual Assistant), ProArt Hub – Story Cube, dan ProArt Hub – Muse Tree. Fitur-fitur ini menawarkan pengalaman kerja yang lebih efisien, intuitif, dan menginspirasi. Ketiganya hadir eksklusif di laptop ASUS dengan kemampuan AI canggih, memberikan keunggulan bagi para kreator dan profesional.

OMNI (Virtual Assistant)

OMNI adalah asisten virtual berbasis AI yang siap membantu pengguna dalam berbagai tugas. Dengan OMNI, saya bisa melakukan brainstorming, menyusun naskah, hingga menentukan gaya penulisan hanya dengan perintah teks.

Misalnya, saat saya ingin membuat video promosi dengan tone santai dan informatif. Cukup beri perintah melalui OMNI, maka draft naskah akan langsung tersaji. Proses kreatif ini dapat dilakukan lebih cepat dan akurat, cukup dari satu layar dan satu klik.

ProArt Hub – Story Cube

ProArt Hub – Story Cube dirancang untuk membantu kreator mengatur alur cerita secara visual. Aplikasi ini memanfaatkan AI untuk mengelompokkan file, gambar, atau klip video ke dalam urutan cerita yang logis dan mudah dipahami.

Fitur ini cocok bagi editor, videografer, atau pembuat konten yang sering bekerja dengan banyak aset kreatif. Story Cube membantu menyusun struktur naratif proyek secara otomatis, membuat proses editing jadi lebih tertata dan efisien.

Fitur Story Cube

ProArt Hub – Muse Tree

Fitur ini berfungsi sebagai wadah inspirasi. Muse Tree menyimpan ide-ide kreatif, referensi visual, dan catatan penting dalam satu tampilan yang terorganisir.

Dengan dukungan AI, Muse Tree dapat merekomendasikan referensi berdasarkan proyek yang sedang dikerjakan, sehingga pengguna bisa terus mendapat aliran ide segar. Ini sangat membantu saat mengalami creative block atau saat butuh panduan visual untuk menyusun konsep.

Spesifikasi ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA)

Pada akhirnya, ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) mampu menjawab kebutuhan saya akan laptop AI. Dengan segala keunggulan yang dimiliki, laptop ini jadi pilihan tepat bagi saya.

ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) sangat cocok untuk menjalankan aplikasi-aplikasi modern yang sudah mendukung teknologi Al. ASUS Zenbook S14 (UX5406SA) sudah diperkuat oleh Intel® Core™ Ultra 7 Processor 258V 32GB 2.2GHz yang memiliki 8 core dan 8 thread. Prosesor tersebut dilengkapi dengan Intel® Arc™ Graphics serta chip Al berbasis Intel® Al Boost NPU dengan kecepatan hingga 47 TOPS.

Dengan laptop AI ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA), memungkinkan saya tak hanya untuk meningkatkan kapasitas sebagai freelancer, tetapi juga makin percaya diri untuk berkolaborasi dengan brand maupun para pelaku usaha lainnya.

Artikel ini diikutsertakan pada Lomba Blog ASUS 45+ TOPS Advanced Al Laptop yang diadakan oleh Travelerien.

Bagikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *