Membaca buku di era digital apakah masih relevan? Sumber gambar: freepik.com
Pustaka

Masih Relevankah Membaca Buku di Era Digital?

Ada adagium lama yang mengatakan buku jendela dunia. Dengan membaca buku, kita dapat memperoleh informasi serta memperluas pengetahuan. Namun, masih relevankah tetap membaca buku di era digital sekarang ini?

Kita saat ini hidup di era digital. Kemajuan teknologi telah membuat keberadaan internet begitu penting dalam kehidupan moderen. Semua aktivitas, mulai dari bangun saat pagi hingga menjelang tidur di malam hari, tak bisa terlepas dari internet.

Pengaruh internet juga telah membawa perubahan pada kebiasaan membaca. Jika dua puluhan tahun lalu banyak orang masih membaca buku cetak, maka aktivitas tersebut mulai ditinggalkan sekarang ini.

Beragam platform digital mulai mengambil alih fungsi buku cetak sebagai sumber informasi. Internet memberikan akses ke sumber informasi yang tidak terbatas, yang tidak didapatkan dari buku.

Tak hanya itu, platform seperti ebook, website, blog, dan yang lainnya juga dinilai lebih praktis penggunaanya. Dan dari segi biaya, platform digital tentu saja memerlukan biaya yang lebih murah daripada buku.

Jika demikian, masih relevankah membaca buku di era digital ini? Masihkah buku sebagai jendela dunia bagi masyarakat moderen?

Meski kebiasaan membaca buku mulai ditinggalkan, dalam beberapa aspek ternyata buku cetak memiliki manfaat yang lebih baik daripada media digital. Yuk, kita ketahui manfaat-manfaat apa saja yang bisa kita dapatkan dengan membaca buku!

Informasi Lebih Kredibel

Buku dinilai sebagai sumber informasi yang lebih kredibel jika dibandingkan dengan internet. Sebelum diterbitkan, sebuah buku telah melalui serangkaian proses seperti review, cek fakta, cek plagiasi, dan lainnya.

Sebaliknya, internet merupakan platform yang bersifat terbuka di mana siapa saja bisa memberikan informasi. Padahal, tingkat kredibilitas informasi tersebut belum tentu terjamin.

Pembahasan yang Mendalam

Buku memberikan pemahaman yang komprehensif dan mendalam terhadap topik yang tengah dibahas. Berbeda dengan internet, di mana informasi yang diberikan seringkali hanya sepotong-sepotong dan dangkal.

Lebih Menyehatkan

Buku cetak lebih menguntungkan dari aspek kesehatan. Cahaya biru yang dipancarkan oleh layar ponsel atau tablet memberikan tekanan tambahan terhadap mata. Hal ini bisa menimbulkan kelelahan hingga pusing bagi pembacanya.

Lebih Sedikit Distraksi

Orang lebih sedikit terdistraksi atau teralihkan perhatiannya ketika membaca buku cetak jika dibandingkan dengan membaca ebook atau bacaan digital lainnya. Dengan demikian, orang bisa lebih fokus terhadap isi buku cetak tersebut.

Wanginya Aroma Kertas

Banyak orang yang lebih suka membaca buku cetak daripada media digital karena mereka menyukai aroma khas dari kertas buku dan suara saat membalikkan halaman buku. Selain itu mereka juga bisa memberikan tanda berupa garis bawah dan warna-warna mencolok pada kata, kalimat atau paragraf yang dianggap penting, serta bisa menulis catatan-catatan di pinggir halaman. Hal tersebut tak mungkin didapatkan ketika membaca ebook dan media digital.

Bisa Mengetahui Progress

Orang bisa mengukur sejauh mana progress dari membaca buku dengan menyelipkan kertas pembatas pada halaman terakhir yang dibacanya. Atau, dengan melipat ujung kertas dari halaman tersebut. Hal ini tak mungkin dilakukan terhadap bacaan digital.

Tidak Perlu Khawatir Terjadi ‘Lowbat’

Membaca buku bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, tidak memerlukan listrik, charger, atau koneksi internet. Jadi, orang bisa terus fokus membaca informasi yang ada di dalam buku tersebut, tanpa perlu khawatir terjadi ‘lowbat’.

Itulah beberapa manfaat yang bisa diperoleh dengan membaca buku cetak. Jadi, membaca buku di era digital tetap relevan. Bagaimana pendapat teman-teman mengenai hal ini?

(Sumber gambar: freepik.com)

Bagikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *