Perkembangan teknologi digital yang begitu pesat membawa perubahan gaya hidup masyarakat, terutama generasi muda. Berbagai aplikasi digital telah menjadi bagian dari keseharian, seperti media sosial, game online, portal berita, hingga chatting, untuk mengakses informasi serta terhubung dengan teman-teman di berbagai belahan bumi.
Salah satu aplikasi chatting yang paling banyak digunakan adalah LINE, yang sampai saat ini sudah diunduh oleh lebih dari 500 juta penguna sejak pertama kali dirilis pada tahun 2011 lalu. LINE yang didominasi pengguna remaja ini memungkinkan penggunanya untukmengirim pesan teks, gambar, video, pesan suara, dan lain-lain. Tidak hanya itu, LINE memiliki home timeline pribadi untuk melakukan updae status atau mengganti foto profil.
Kedekatan LINE dengan generasi muda ini dimanfaatkan oleh UNAIDS Indonesia untuk memberikan informasi dan edukasi seputar HIV dan AIDS. Bersama Nimbly Technologies dan Botika, UNAIDS Indonesia menghadirkan “Tanya Marlo” untuk berinteraksi melalui cara-cara baru dengan generasi muda yang mungkin belum terjangkau dengan informasi mengenai HIV dan AIDS.
HIV AIDS di Indonesia
Laporan Kementerian Kesehatan RI menyebutkan bahwa saat ini di Indonesia diperkirakan terdapat sekitar 640 ribu orang yang hidup dengan HIV. Dari jumlah tersebut, diperkirakan baru 48% ODHA saja yang mengetahui status HIV mereka. Jumlah infeksi baru HIV paling tinggi terjadi pada usia 15-24 tahun, yaitu mencapai angka 52% dari total infeksi HIV baru.
Masih banyak ketidaktahuan generasi muda soal HIV AIDS, misalnya penularannya melalui gigitan nyamuk, berbagi makanan, atau bertukar pakaian, padahal hal-hal tersebut tidak benar. HIV AIDS menular melalui hubungan seksual, pengunaan jarum bersama, dari ibu ke bayi, dan transfusi darah.
Selain itu, banyak kaum muda yang abai terhadap HIV AIDS karena menganggap kehidupan mereka jauh dari hal tersebut dan merasa takut mendapatkan stigma buruk. Seorang murid yang bertanya kepada guru mengeni fungsi dari kondom, bisa jadi malah akan ditanya balik oleh sang guru “memang kamu mau ngapain?” dan juga disoraki teman-temannya.

Karena itulah UNAIDS Indonesia bersama Nimbly Technologies dan Botika pada tangal 18 Desember 2018 meluncurkan “Tanya Marlo”, sebuah platform chat mobileyang terintegrasi dengan aplikasi LINE dengan pendekatan karakter teman yang ramah bagi semua orang. Melalui aplikasi chat yang bisa menjaga rahasia, diharapkan kaum muda bisa lebih terbuka dan memperoleh informasi yang benar seputar HIV AIDS.
Fitur Tanya Marlo yang Menarik, Edukatif, dan Informatif
Bagi yang sudah memasang aplikasi LINE, undanglah Tanya Marlo sebagai teman untuk mendapatan beberapa fitur yang menarik, edukatif, dan informatif. Ada 4 fitur yang tersedia antara lain: Info HIV, Kuis, Konsultasi, dan TES HIV.
Info HIV: fitur ini menyediakan informasi seperti mitos dn fakta HIV, hidup dengan HIV, pencegahan HIV, dan pengobatan HIV.
Kuis: fitur ini menampilkan permainan kuis yang akan menantang pengetahuan dan pemahaman mengenai HIV dan AIDS melalui pertanyaan-pertanyaan sederhana dan menyenangkan.
Konsultasi: fitur ini memberikan akses kepaada konselor terpercaya bagi yang membutuhkan saran atau ingin bertanya tentang HIV dan AIDS secara lebih lanjut dan pengobatannya. Tanya Marlo menjamin kerahasiaan dan kenyamanan setiap pengguna.
Tes HIV: fitur ini memberikan kenyamanan bagi siapapun yang membutuhkan informasi tentang klinik-klinik yang menyediakan jasa tes HIV, termasuk lokasi, tatacara, dan jam operasional.
Tanya Marlo beroperasi selama 24/7, artinya kita bisa mengaksesnya kapan saja. Dan yang paling mebangakan, Tanya Marlo ini menjadi chat bot pertama di dunia yang membahas HIV AIDS.
Apa yang dilakukan oleh UNAIDS Indonesia dengan meluncurkan Tanya Marlo ini merupakan langkah positif untuk mengedukasi generasi muda dengan memanfaatkan teknologi digital. Hal serupa perlu ditiru oleh lembaga atau organisasi lainnya.