Hujan deras mengguyur Pulau Bangka hari Jumat itu, beberapa tahun silam. Dari layar smartphone, aku lihat jam digital sudah menunjukkan waktu pukul 13.00. Artinya sudah dua jam aku dan Lucky berteduh di SPBU pinggir jalan yang menghubungkan Pangkal Pinang dan Sungailiat. Berdua kami berboncengan sepeda motor yang kami sewa di Pangkal Pinang, dan berangkat dari ibu kota provinsi Bangka Belitung itu sekitar pukul 10 pagi. Tujuan kami adalah mengunjungi beberapa pantai yang ada di Sungailiat.
Ini adalah untuk pertama kalinya, baik aku maupun Lucky, datang ke Bangka. Kunjungan yang mendadak mengingat tiket pesawat untuk keberangkatan Kamis sore dari Soekarno-Hatta menuju Depati Amir baru dipesan sehari sebelumnya. Pemilihan Bangka sebagai tujuan mengisi hari libur nasional juga tanpa melalui perencanaan yang panjang, baru diputuskan Rabu sore. Beberapa teman sempat diajak untuk bergabung, namun tidak bersedia ikut.
Dua jam menunggu di SPBU dan belum ada tanda-tanda hujan mereda serta perut yang mulai lapar, kami menerobos hujan menuju rumah makan Padang yang ada di sebelah SPBU. Luar biasanya, ini adalah kedua kalinya kami makan di rumah makan padang, setelah malam sebelumnya kami juga mengisi perut di salah satu rumah makan padang yang ada di seberang jalan Bandara Depati Amir. Kuliner khas Bangka yang sudah diincar seperti martabak, otak-otak, atau mie malah belum sama sekali kami cicipi.
Pukul 2 lewat, hujan mulai reda meski belum berhenti total. Kami bertolak dari rumah makan padang dan nekad menuju Sungailiat. Gerimis kecil dan angin lembab mewarnai perjalanan menjelang sore itu. Keberuntungan berpihak kepada kami karena tak lama kemudian hujan benar-benar reda walaupun mendung masih berada di atas kepala.
Pukul 3 kurang akhirnya kami tiba di tujuan pertama, Pantai Matras. Dua puluhan siswa-siswi berseragam putih abu-abu nampak juga berada di pantai ini. Coretan spidol dan semprotan cat warna-warni pada seragam menunjukkan kegembiraan mereka yang telah lulus ujian.
Dari Matras, kami berjalan kaki menuju Teluk Limau. Ciri utama dari Teluk Limau, selain hamparan pasir putih juga kumpulan batu granit yang berukuran besar dan jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan yang ada di Pantai Matras.
Warna alami batu granit tersebut memang indah, hitam pekat di bagian atas lalu berubah menjadi coklat kekuningan pada bagian bawahnya. Ukuran batunya memang besar, namun tidak sebesar batu-batu granit yang ada di Pantai Laskar Pelangi (Tanjung Tinggi) di Belitung. Kondisinya yang tidak licin memungkinkan kami untuk menaiki salah satu batu kemudian menikmati sejuknya sore itu.
Kembali kami berjalan dari Teluk Limau ke Matras, menuju tempat kami memarkir sepeda motor. Sudah tidak nampak lagi anak-anak berseragam putih abu-abu yang kami lihat beberapa waktu sebelumnya. Namun saat kami mengendarai motor menuju pantai ketiga, sekelompok polisi sedang berpatroli di jalan raya. Di salah satu truk terbuka berwarna gelap, ada sekitar 5β6 siswa dengan seragam penuh coretan tengah duduk lesu di bangku panjang di atas truk. Ah, sungguh naas mereka. Kegembiraan lulus sekolah harus berganti urusan dengan polisi.
Pantai Parai Tenggiri, pantai ketiga dan terakhir yang kami singgahi sore itu. Lokasinya tak jauh dari kedua pantai sebelumnya. Parai Tenggiri adalah pantai yang dikelola oleh sebuah resort. Jadi untuk masuk ke pantai ini, terlebih dahulu harus masuk ke kawasan resort. Kondisi pantainya tentu saja lebih rapi dibandingkan Matras dan Teluk Limau, meski memiliki ciri yang sama yaitu pasir putih dan gugusan batu granit.
Sisa-sisa cahaya di langit Bangka menjadi sajian terakhir yang kami nikmati di Parai Tenggiri. Hingga kemudian gelap menjemput, kami kembali ke Pangkalpinang untuk beristirahat. Sungguh, betapa elok pantai-pantai yang ada di negeri Serumpun Sebalai ini!
Indahnya,aku jadi pengen main ke Pulau Bangka euy. BudgetnY kalo dari Jakarta berapa ya kak?
Pulau limau memukau pemandangannya mas. Seperti ada di mana gituπ
Saya selalu ingin kembali liburan
ke Sungailiat, karena pantainya indah. Cuma sayangnya kebutuhan hidup lumayan tinggi disana apa2 mahal, kecuali ikan
Aku Blum pernah ke Bangka mas,,, gak sia2 ya walaupun mendadak perginya dapet pemandangan yg indah bnget next mesti ini travelling ke sana
Aku punya tetangga orang Bangka nih hahaha belum pernah ke Bangka aku. Entar kalau sampai sini. Minta juga akh diajak jalan jalan ke daerah ini.
aku Belitung udah, nah, Bangka belon neh… liat artikel ini jd ngiler… pengen ke Bangka. Pengen pempek Bangka, pengen Martabak Bangka, pengen Mie Bangka πππ
Daerah sama memang banyak batu-batu granit gitu ya, kayak yg difilm Laskar Pelangi. Suasana pantai memang cakep banget.
Ah Bangka, lama sekali aku gak ke sana
Dulu jaman ngantor, setahun bisa dua kali ke Bangka. Suka kota ini, kecil tapi menyenangkan
Pantainya cantik
Kulinernya enak
waah ini cakep2 amat viewnya, anti maintream dari Belitung. Disana kids friendly ga mas?
Teluk limau mengingatkan aku dengan tanjung tinggi belitung.. memang benar ya pantai itu sebagai vitamin sea banget, damai rasanya bisa deket dengan alam seperti ini apalagi pantai.. menikmati hidup dengan selalu bersyukur dan berharap suatu hari nanti saya bisa ke bangka dan menikmati indahnya pantai di bangka
Kemarin kapalku merapat ke Bangka sebentar. Aku langsung cari ojek online terus mampir ke mal dong!
Agar supaya pernah lihat kotanya. π
Tulisannya bagus banget, sih
Aku iri. Hahahahaha
Menikmati kata demi kata juga diksi yang tertata.
Ak blm sempat berkunjung ke pulau Bangka. Waktu itu hanya ke pulau belitung aja. Ternyta gak kalah indahnya ya..
Wah, belom sempet kulineran ya. Mesti balik lagi nih buat nyobain Mi Koba dan Otak-otak. Dijamin ketagihan.
masyaallah bangka itu memang indah sekali ya kak. Semoga suatu saat aku bisa kesana juga, aamiinn
Setelah Belitung, target berikutnya adalah pulau Bangka. pulaunya lebih sepi ketimbang Belitung yaa.. tapi justru itu menariknya.
btw, di sana angkutan umum mudah ditemui kah? atau penyewaan motor juga mudah ditemui? harganya berapa ya? secara saya biasanya pergi sendirian euy.
kayak di belituuuuunngg pantainya! masih satu garis, kali yak. ehehhe sotoy deh aku!
indonesia emang daah ajib pantainya. kalau kata yang suka keluar negeri, bagusan pantai indonesia ke mana-mana. dan yang aku suka warna airnya itu nggak seragam. Semoga pankapan bisa ikutan ke bangka juga kayak mas daniel π
Bangka itu memang jadi wishlist aku deh. Btw editan foto-fotonya tambah bikin bangka jadi tempat yang harus dikunjungi.