Kabupaten Landak dengan ibukota Ngabang adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Barat. Kabupaten ini terbentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Mempawah pada tahun 1999. Peran farmasi di wilayah ini tak bisa dilepaskan dari keberadaan Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Landak. PAFI Landak memiliki website https://pafilandak.org/.
PAFI Landak didirikan sebagai cabang dari PAFI pusat (nasional). Pembentukan cabang ini sebagai upaya pemenuhan kebutuhan akan penyelenggaraan pelayanan farmasi yang berkualitas di wilayah Landak.
Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) dibentuk pada tanggal 13 Februari 1946 di Yogyakarta. Organisasi ini menjadi tempat untuk menghimpun semua tenaga yang memiliki bakti karya di bidang farmasi. Sejak didirikan oleh para ahli farmasi pada saat itu, kini PAFI telah banyak berkiprah dalam menyehatkan bangsa.
Dalam kurun waktu tiga perempat abad, banyak perubahan yang telah terjadi PAFI. Organisasi yang dahulunya merupakan kumpulan komunitas Asisten Apoteker ini saat ini telah berevolusi sebagai organisasi profesi farmasi berbasis Tenaga Teknis Kefarmasian (Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi dan Ahli Madya Analis Farmasi) dan Asisten Tenaga Kefarmasian (Lulusan SMK Keahlihan Farmasi dan AA).
PAFI Landak Berperan dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat
PAFI Landak memiliki peran penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat Kabupaten Landak. Hal ini tak lepas dari keberadaan bidang farmasi yang dinilai turut memberikan andil terhadap kualitas kesehatan, mulai dari penelitian dan pengembangan obat-obatan, produksi obat-obatan, distribusi obat-obatan, hingga pemberian obat-obatan.
PAFI bukan hanya sekadar organisasi profesi, melainkan juga penggerak utama dalam upaya meningkatkan kualitas hidup warga Landak. Organisasi ini secara aktif memberikan informasi dan edukasi mengenai obat-obatan dan cara pemakaian yang tepat. Hal ini akan membantu masyarakat di Kabupaten Landak dalam mengenal manfaat dan efek samping obat-obatan tertentu.
Selain itu, PAFI Landak turut berperan dalam advokasi kebijakan publik di bidang farmasi. Seperti pembuatan regulasi, serta pengawasan distribusi obat-obatan agar sesuai dengan standar mutu dan keamanan. Langkah ini dinilai mampu menjamin masyarakat Landak lebih yakin untuk mendapatkan obat berkualitas yang mereka konsumsi.
PAFI Landak juga bekerja sama dengan instansi terkait seperti rumah sakit dan puskesmas untuk menyelenggarakan program-program kesehatan bagi masyarakat. Selain itu, PAFI juga aktif dalam beragam kampanye, seperti penyuluhan tentang penggunaan obat dengan benar, penyuluhan gaya hidup sehat, serta dukungan kepada program imunisasi.
PAFI Landak juga melakukan kolaborasi dengan pihak-pihak lainnya. Seperti dengan pemerintah daerah, dinas kesehatan, LSM, dan lainnya. Kolaborasi ini bertujuan agar layanan yang diberikan bisa merijangkau masyarakat lebih luas lagi.
Tantangan dalam Peningkatan Kompetensi dan Pelayanan Komprehensif
PAFI sebagai ujung tombak dalam pelayanan kefarmasian perlu memiliki kompetensi sesuai standar. Karenanya, tenaga teknis kefarmasian perlu meningkatkan kompetensinya sesuai standar profesi yang ada.
Tak hanya itu, PAFI juga harus tanggap terhadap isu-isu terkini yang dinilai sangat strategis. Seperti belum lengkapnya daftar obat dalam formularium nasional, tidak terjaminnya kesinambungan persediaan obat di fasilitas pelayanan kesehatan, serta merebaknya kasus vaksin palsu, obat ilegal, dan obat substandar.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu keterlibatan seluruh pemangku kepentingan serta penerapan pelayanan farmasi yang komprehensif. Pelayanan komprehensif ini mencakup aspek manajemen dan klinik sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini perlu didukung kebijakan dan kemampuan sumber daya, termasuk sumber daya manusia.
(sumber gambar: freepik.com)