bisnis roasting kopi sebagai pilihan yang menjanjikan
Ekonomi & Bisnis

Wanginya Bisnis Roasting Kopi, Tertarik untuk Mencoba?

[ A+ ] /[ A- ]

Bisnis kopi memiliki prospek yang cukup baik di tanah air. Kopi tidak sekadar komoditas pertanian, tetapi juga bagian dari gaya hidup masyarakat. Bagi sebagian besar orang, minum kopi adalah aktivitas rutin yang wajib dilakukan setiap hari. Secangkir kopi dengan aroma wangi dan cita rasa yang khas dipercaya mampu menambah semangat dalam berkarya. 

Tren minum kopi juga terlihat dari maraknya kafe dan warung kopi yang ada di Indonesia. Aktivitas berkumpul dan mengobrol di kafe atau warung kopi memang sempat menurun saat terjadi pandemi beberapa waktu lalu. Namun, kegiatan tersebut kembali ramai dilakukan setelah pandemi mereda. 

Kegemaran minum kopi tersebut berbanding lurus dengan tingkat produksi dan konsumsi kopi nasional. Dari tahun ke tahun, angkanya menunjukkan tren positif. 

Dikutip dari laporan Statistik Indonesia 2023 dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kopi Indonesia mencapai 794,8 ribu ton pada 2022. Ada peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu 786,2 ribu ton (tahun 2021), 762,4 ribu ton (tahun 2020), 752,5 ribu ton (tahun 2019), 756 ribu ton (tahun 2018), dan 716,1 (tahun 2017).

Sementara menurut data riset Toffin, konsumsi domestik untuk komoditas kopi di 2021 mencapai 369,9 ribu ton. Angka ini naik dari periode-periode sebelumnya, yaitu sebesar 353,9 ribu ton (tahun 2020), 335,5 ribu ton (tahun 2019), 314,4 ribu ton (tahun 2018), 276,2 ribu ton (tahun 2017), dan 249,8 ribu ton (tahun 2016).

Bisnis Roasting Kopi yang Menjanjikan 

Data produksi dan konsumsi kopi di tanah air tersebut memberikan gambaran bahwa bisnis kopi cukup menjanjikan untuk dilakukan. Namun, perlu diketahui bahwa berbisnis kopi tidak sebatas membuka kafe atau warung kopi. Ada segmen bisnis lain yang juga punya potensi untuk dikelola. 

Untuk menjadi secangkir kopi yang harum dan nikmat, ada perjalanan panjang yang harus ditempuh. Mulai dari proses budidaya tanaman kopi, pemanenan, penyortiran, pencucian, pemanggangan (roasting), hingga penyeduhan (brewing). 

Dari panjangnya rantai tersebut, ada beragam segmen bisnis yang bisa kita pilih. Salah satunya yaitu dengan membuka bisnis pemanggangan atau roasting kopi.

Berbeda dengan bisnis brewing yang memiliki model bisnis B2C (business to consumer), maka model bisnis roastery lebih berfokus pada B2B (business to business). Sasaran penjualan produknya yaitu coffee shop yang membutuhkan biji kopi olahan berkualitas. 

Bisnis roasting kopi menjadi opsi menarik bagi kita yang punya rencana untuk memulai bisnis di industri kopi. Bisnis coffee roastery ini memiliki margin yang sehat. Selain itu, market dari bisnis ini masih tergolong sebagai blue ocean karena pesaingnya tidak sebanyak model bisnis lain, misalnya bisnis brewing (coffee shop) yang cukup banyak pelakunya.

Hal-hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Memulai Bisnis Coffee Roastery 

Untuk memulai bisnis roasting kopi, ada berbagai persiapan yang perlu kita lakukan. Antara lain sebagai berikut:

  1. Perencanaan Bisnis 

Rencana bisnis yang baik perlu dibuat sebelum memulai bisnis. Perencanaan ini akan membantu pelaku bisnis untuk memahami pasar, pesaing, target pelanggan, dan strategi bisnis yang efektif. 

Targeting: Tentukan target pasar, apakah berfokus pada coffee shop yang sudah berpengalaman atau ingin mengembangkan pasar untuk para pemula?

Branding: Apa yang menjadi pembeda antara merek kopi milik kita dengan merek lainnya? Apa yang membuat kopi kita lebih baik dari kopi pesaing?

Positioning: Apakah kita ingin menjadi bisnis roasting kopi premium atau menyasar pasar yang lebih luas? Apakah kita berfokus pada kopi single-origin atau menciptakan campuran kopi (blend) yang unik?

  1. Kalkulasi Biaya

Berapa banyak biaya yang dibutuhkan untuk membeli bahan baku, membeli peralatan, menggaji karyawan, mengelola situs web dan media sosial, mengiklankan bisnis kita, dan mengirimkan produk ke pelanggan?

  1. Peralatan

Bisnis roasting kopi membutuhkan mesin roasting sebagai peralatan utama. Mesin ini digunakan untuk menghangatkan biji kopi hingga suhu tertentu, sehingga mengubah warna, aroma, dan rasa kopi. 

Ada beberapa jenis mesin roasting yang tersedia, mulai dari mesin roasting sederhana hingga mesin roasting yang canggih dengan kontrol suhu otomatis. Selain itu, kita perlu mempertimbangkan kapasitas, kualitas, dan harga, yang disesuaikan dengan anggaran kita. 

Selain mesin roasting, kita perlu juga mesin kemas dan alat ukur seperti termometer, stopwatch, dan hygrometer, yang digunakan untuk memantau proses roasting kopi.

  1. Bahan Baku

Untuk memilih biji kopi yang baik, kita perlu memperhatikan beberapa faktor. Misalnya varietas (robusta, arabika, liberika, atau excelsa), asal daerah, kualitas, dan freshness. 

  1. Tenaga Kerja 

Bisnis roastery memerlukan tenaga ahli atau spesialis yang menguasai metode roasting. Metode ini nantinya akan memunculkan karakter dari varian kopi. Misalnya, apakah roasting kopi akan menggunakan jenis light roast, medium roast, atau dark roast. 

  1. Pemasaran

Untuk mencari pelanggan bisnis, kita perlu melakukan strategi pemasaran yang baik. Misalnya dengan membuat situs web yang menarik, media sosial, iklan, ikut pameran, dan kerjasama dengan bisnis lokal untuk memperluas jaringan. 

Dengan kemajuan internet saat ini, kita bisa memanfaatkan sistem pemasaran secara daring seperti web dan media sosial. Cara ini bisa menjangkau pembeli lebih luas, bahkan dari luar kota atau luar pulau di seluruh Indonesia yang jaraknya ratusan hingga ribuan kilometer dari lokasi bisnis kita. 

  1. Pengiriman 

Proses pengiriman ke pelanggan juga perlu diperhatikan. Pengiriman ini menjadi bagian dari layanan pelanggan yang akan membuat mereka puas dan terus berbisnis dengan kita, atau malah sebaliknya.

Coffee shop yang menjadi pelanggan bisnis membutuhkan produk biji kopi olahan dalam jumlah yang tidak kecil. Kita bisa menyiapkan berbagai ukuran kemasan besar sesuai kebutuhan mereka, misalnya 10 kg, 20 kg, 25 kg, dan lainnya. Bila kita tidak memiliki kendaraan sendiri untuk mengirim produk tersebut, kita bisa menggunakan jasa pengiriman atau ekspedisi.

Memilih Jasa Pengiriman Barang 

Perusahaan logistik atau ekspedisi memiliki peran vital dalam pengiriman barang ke pelanggan. Karenanya, kita perlu memilih perusahaan logistik yang kredibel, berpengalaman, dan memiliki jangkauan luas. 

Untuk mengirimkan produk kopi olahan dalam ukuran dan jumlah besar kepada pelanggan, kita bisa menggunakan jasa antar barang berupa cargo. J&T Cargo menjadi pilihan tepat bagi kita yang memerlukan perusahaan cargo terpercaya. 

J&T Cargo menawarkan Service Level Agreement (SLA) yang tepat waktu, produk sampai dengan aman, jangkauan yang lebih luas ke seluruh penjuru Indonesia, proses klaim yang mudah (dengan nominal perlindungan hingga 200 juta rupiah), hingga informasi pelacakan paket secara aktual dan tepat waktu. Selain itu, J&T Cargo juga menyediakan layanan penjemputan paket di tempat, packaging paket yang aman, hingga layanan Call Center atau WhatsApp 24 jam.

Untuk layanan produk, J&T Cargo menawarkan 4 jenis layanan. Antara lain AirTrack (1-68 kg) untuk paket sampai ke tujuan dengan aman dan cepat, FastTrack (10-100 kg) untuk jangkauan pengiriman yang lebih luas dan layanan door-to-door, MaxTrack (100-500 kg) untuk paket yang makin besar makin murah, serta LineTrack (50-300 kg) untuk pengiriman paket rute khusus, dengan harga bersaing. Menggunakan jasa pengiriman barang J&T Cargo akan membantu bisnis kita untuk mengirim barang secara lebih efisien dari segi biaya, waktu, dan tenaga. 

Bagi para pelaku bisnis yang hendak mengetahui lebih lanjut terkait pengiriman barang, sampaikan kebutuhanmu melalui bit.ly/JTCargoRangkulUMKM.

Bagikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *