Sosok

Alan Efendhi, Memberdayakan Warga Desa dengan Aloe Vera

[ A+ ] /[ A- ]

Kondisi tanah di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada umumnya tandus karena kurang hujan. Keadaan ini membuat pepohonan tidak bisa tumbuh subur. Apalagi pada saat musim kemarau, pohon-pohon terlihat gersang.

Namun, keadaan yang berbeda terlihat di Dusun Jeruk Legi, Desa Katongan, Kecamatan Nglipar. Ratusan aloe vera (lidah buaya) tumbuh subur di pekarangan rumah warga. Tanaman yang aslinya dari Afrika ini memang dapat tumbuh di lahan kering, seperti di Gunungkidul.

Keberadaan aloe vera di desa itu bermula dari inisiatif warganya yang bernama Alan Efendhi. Ia melihat dari internet tentang budidaya aloe vera. Tanaman ini bisa tumbuh dengan baik di Pontianak, yang kondisi tanahnya tidak jauh berbeda dengan Gunungkidul. Dari situlah Alan mencoba membudidayakan tanaman ini di desanya.

Kembali dari Ibukota untuk Membangun Desa

Alan Efendhi awalnya merantau di Jakarta. Ia memiliki pekerjaan yang mapan sebagai pekerja kantoran di ibukota. Namun, saat melihat kedua orangtuanya yang semakin tua di kampung halaman, timbul keinginan Alan untuk kembali dari perantauan.

Alan mencari peluang yang bisa dilakukan di kampung halamannya itu. Saat melihat internet mengenai budidaya aloe vera di Pontianak, ia terinsiprasi melakukan hal serupa.

Alan pun membeli bibit jenis Aloe Chinensis Baker dari Sidoarjo, Jawa Timur pada tahun 2014. Dari 500 batang yang dikirim melalui paket kereta api, hanya 350 batang saja yang masih hidup saat tiba di Gunungkidul.

Tanpa basis pendidikan pertanian dan bisnis, Alan mulai usaha budidaya aloe vera. ia mempelajari karakteristik tanaman ini yang mirip kaktus, bisa bertahan hidup di tanah kering meskipun tidak mendapatkan air berbulan-bulan lamanya.

Selain menanam aloe vera, Alan juga membuat produk berbahan dasar aloe vera. Dari tanaman ini, Alan memproduksi minuman nata de aloe vera.

Wirausaha yang mulai dirintis Alan menghadapi tantangan. Produk nata de aloe vera yang dibuatnya ternyata tak bisa tahan lama. Produk ini berubah warna dan rasa dalam 3 hari saja, sehingga harus diretur oleh para reseller.

Tidak berputus asa, Alan mencoba mencari jalan keluar. Ia terus belajar mengenai pengolahan, higienitas, dan pengemasan sehingga produk bisa tahan lebih lama.

Usaha Alan semakin berkembang yang ditandai dengan terus meningkatnya permintaan. Alan pun melibatkan warga sekitar untuk menanam aloe vera. Pada awalnya warga kurang tertarik, tetapi Alan kemudian berhasil meyakinkan mereka mengenai potensi tanaman aloe vera ini.

Pemanis Alami Berbahan Daun Stevia

Untuk meningkatkan daya saing, pada tahun 2018 Alan membangun brand Rasane Vera. Brand ini memiliki beberapa produk, baik minuman maupun makanan berbahan dasar tanaman aloe vera.

Alan terus melakukan inovasi. Salah satunya yaitu dengan penggunaan pemanis alami berbahan daun stevia. Daun dari tanaman Stevia rebaudina ini memiliki rasa 200-300 kali lebih manis dari gula pasir, tetapi hampir tidak mengadung kalori.

Penggunaan pemanis alami dari daun stevia ini dadasari oleh keresahan Alan terhadap makin meningkatnya kasus obesitas, diabetes, dan gagal ginjal. Selain itu juga untuk mendukung masyarakat yang mulai memiliki kesadaran untuk mengurangi konsumsi gula.

Saat ini bisnis yang dibangun Alan telah berkembang. Penjualan produknya sebagian besar di Yogyakarta. Selain itu, ada juga reseller di daerah lain, seperti di Jakarta dan Bogor. Untuk mendukung pasokan bahan baku, Alan menggandeng para petani atau mitra sebanyak 125 orang dengan serapan hasil panen sekitar 500-700 kilogram per hari.

Alan Efendhi menerima penghargaan SATU Indonesia Awards Tahun 2023 (sumber: akun Instagram @efendhi_alan.rv)

SATU Indonesia Awards Tahun 2023

Kerja keras dan dedikasi Alan mendapat penghargaan dari Astra. Alan berhasil menjadi penerima Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards pada tahun 2023 untuk bidang UMKM/Kewirausahaan.

SATU Indonesia Awards merupakan wujud apresiasi yang diberikan oleh Astra untuk generasi muda, baik individu maupun kelompok yang memiliki kepeloporan dan melakukan perubahan bagi masyarakat di bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, dan teknologi.

Apa yang telah dilakukan oleh Alan Efendhi ini selayaknya menjadi inspirasi bagi generasi muda. Bahwa kecintaan yang besar terhadap kampung halaman bisa menjadi pendorong yang kuat untuk memberdayakan warga.

Bagikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *