Sosok

David Hidayat sang Pelestari Lingkungan Sungai Pinang

[ A+ ] /[ A- ]

Menjaga lingkungan adalah menjaga keberlanjutan kehidupan. Tindakan ini tidak hanya memiliki nilai penting untuk generasi saat ini, tetapi juga generasi yang akan datang.

Adalah David Hidayat, seorang pemuda yang memiliki kesadaran akan perlunya menjaga kelestarian lingkungan di kampung halamannya. Ia lahir dan besar di Nagari Sungai Pinang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat yang dikaruniai keindahan dan kekayaan alam.

Rasa cinta yang besar pada kampung halaman mendorong David membentuk Andespin, sebuah komunitas yang bergerak untuk melestarikan lingkungan Sungai Pinang. Dedikasi terpuji ini mengantarkan David meraih apresiasi SATU Indonesia Awards 2022 di bidang lingkungan.

Sungai Pinang, Nagari nan Elok bak Sarugo

Sungai Pinang adalah sebuah nagari (sebutan untuk desa dalam Bahasa Minangkabau) yang berjarak tak lebih dari 40 kilometer dari ibukota provinsi Sumatera Barat. Berada di pantai barat Pulau Sumatera, nagari ini memiliki alam yang menawan.

Pantainya berpasir putih berpadu dengan air laut yang jernih membiru. Tak hanya itu, lautnya memiliki terumbu karang yang bagus dan satwa laut yang beraneka ragam jenisnya. Wisata bahari pun naik daun di Sungai Pinang. Benar-benar nagari nan elok bak sarugo, desa yang indah seperti surga.

Sayangnya, keindahan dan kekayaan itu tidak dibarengi dengan perilaku arif dari penduduk nagari. Banyak di antara mereka yang masih menangkap ikan dengan alat yang tidak ramah lingkungan yang bisa merusak terumbu karang dan biota laut lainnya.

Sementara di daratan, tak sedikit warga yang secara sembarangan menggunakan kayu mangrove untuk membangun perahu dan rumah, atau menjadikannya kayu bakar untuk pembuatan ikan asin. Tanaman mangrove juga dibabat untuk membuka tempat wisata.

Persoalan pun timbul akibat ketidaktahuan masyarakat untuk hidup berdampingan dan menjaga kelestarian lingkungan. Abrasi terjadi di Sungai Pinang yang menimbulkan kerusakan pemukiman.

Kepedulian David Hidayat untuk Menjaga Kelestarian Lingkungan

Tidak ingin kemerosotan lingkungan terus berlanjut di nagarinya, David Hidayat tak bisa tinggal diam begitu saja. Ia ini mengajak para pemuda lainnya untuk mencegah kerusakan lingkungan yang lebih besar lagi.

Bermodalkan pengetahuan yang dimilikinya saat mengambil pendidikan di Jurusan Perikanan dan Kelautan Universitas Bung Hatta, pada tahun 2014 David membentuk komunitas yang diberi nama Andespein Deep West Sumatera. Andespin adalah akronim dari Anak Desa Sungai Pinang.

David dan teman-temannya memulai pembibitan dan penanaman mangrove di Pantai Erong. Kegiatan ini awalnya berskala kecil, sekitar 100-200 batang mangrove. Kegiatan ini kemudian mendapat dukungan dari berbagai pihak, seperti organisasi pecinta lingkungan, pemerintah, dan lainnya. Hingga saat ini sudah lebih dari 50.000 bibit mangrove ditanam, tidak hanya di Pantai Erong tetapi juga di Pantai Manjuto.

(Proses pembibitan mangrove. Sumber gambar: akun Instagram David Andespin)

Selain kepeduliannya terhadap penanaman mangrove, David juga melakukan upaya pelestarian terumbu karang. Bersama komunitas Andespin, David membuat taman terumbu karang yang lokasinya dekat dengan Pantai Sungai Pinang. Setidaknya sudah 30.000 bibit karang yang ditanam sejak tahun 2014.

Upaya yang dilakukan David Bersama komunitas Andespin membuahkan hasil positif. Kesadaran masyarakat meningkat untuk melestarikan kawasan pesisir. Mereka tidak lagi mengambil kayu dari hutan mangrove dan melakukan aktivitas yang bisa merusak terumbu karang.

Hutan mangrove yang menjadi rimbun telah berhasil mengurangi abrasi pantai dan membuat beragam satwa berdatangan, mulai dari burung enggang, beruk, hingga kepiting bakau. Terumbu karang pun terjaga kelestariannya.

Keberadaan hutan mangrove dan taman terumbu karang di Sungai Pinang ini menarik minat para wisatawan. Mereka tak hanya menikmati keindahan yang ada, tetapi juga terlibat dalam penanaman mangrove dan terumbu karang. Perekonomian masyarakat Sungai Pinang ikut meningkat seiring maraknya kegiatan ekowisata di nagari ini.

Penghargaan SATU Indonesia Awards Tahun 2022

Karena dedikasi yang telah dilakukan bagi kelestarian lingkungan di Sungai Pinang, David Hidayat mendapat penghargaan dari Astra. Pada tahun 2022, ia terpilih menjadi salah satu penerima Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards untuk bidang lingkungan.

Apa yang dilakukan oleh David ini menjadi teladan bagi generasi muda. Kesadaran dan tanggung jawab untuk menjaga lingkungan perlu dimiliki, agar masa depan tetap cerah dan lestari.

Bagikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *