Perubahan iklim yang diakibatkan oleh emisi gas rumah kaca menjadi masalah lingkungan yang serius. Decarbonization atau dekarbonisasi menjadi solusi untuk mengatasi hal tersebut untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan.

Dekarbonisasi merupakan upaya untuk mengurangi gas rumah kaca, khususnya CO2 ke atmosfer bumi. Emisi gas rumah kaca ini dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia, salah satunya proses industri.

Emisi dari proses industri diperkirakan menyumbang tiga perempat dari total emisi Indonesia pada tahun 2019. Angka tersebut berpotensi mengalami kenaikan dua kali lipat pada tahun 2030.

Di sisi lain, sektor industri merupakan salah satu sektor yang punya peran penting dalam perekonomian. Sektor industri memiliki kontribusi sebagai penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Decarbonization pada Industri di Bidang Energi

Dekarbonisasi di sektor industri menjadi hal penting. Penerapan dekarbonisasi perlu dilakukan pada semua industri, termasuk industri yang bergerak pada bidang energi. Perkonomian nasional tidak bisa maju tanpa adanya ketahanan energi. Karenanya, upaya dekarbonisasi bisa dilakukan beriringan dengan usaha menjaga ketahanan energi.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh industri yang bergerak pada bidang energi sebagai upaya mengurangi emisi gas rumah kaca. Mulai dari pemanfaatan solar panel, carbon offset, hingga pemanfaatan gas buang.

Pemanfaatan Solar Panel

Pemanfaatan solar panel ini dimaksudkan sebagai penambahan sumber energi untuk memberikan catu daya pada peralatan listrik pada fasilitas proses. Program ini dapat mereduksi emisi gas rumah kaca.

Carbon Offset

Carbon offset atau kompensasi karbon bisa dilakukan dengan berbagai cara. Antara lain dengan menanam mangrove di sekitar area industri. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Penanaman mangrove sekaligus ikut menjaga kelestarian hayati. Hutan mangrove memiliki manfaat yang besar. Mulai dari menahan arus air laut yang dapat mengikis daratan pantai, menyerap gas karbon dioksida dan penghasil oksigen, sampai sebagai tempat hidup ikan dan biota laut lainnya.

Pemanfaatan Gas Buang

Sedangkan pemanfaatan gas buang misalnya dengan memanfaatkan gas buang Gas Turbine Generator (GTG) menggunakan absorption chiller. Gas turbin generator yang beroperasi di offshore dan onshore menghasilkan gas buang dengan temperatur yang cukup tinggi. Dengan penggunaan absorption chiller, maka emisi bisa dikurangi.

Manfaat Dekarbonisasi bagi Kehidupan

Dekarbonisasi memiliki beragam manfaat bagi kehidupan. Mulai dari manfaat bagi lingkungan, manfaat ekonomi, hingga manfaat bagi kualitas hidup.

Bagi lingkungan, dekarbonisasi akan mengurangi jumlah emisi CO2 dan dampaknya terhadap perubahan iklim. Selain itu, juga membantu menjaga kualitas udara, air, dan tanah yang lebih baik.

Bagi perekonomian, dekarbonisasi mendorong penggunaan sumber energi terbarukan dan berkelanjutan, seperti energi surya, angin, dan hidro. Hal ini turut menciptakan peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

Sementara bagi kualitas hidup, dekarbonisasi mampu mengurangi emisi polutan udara sekaligus mengurangi dampak negatifnya terhadap kesehatan manusia. Tidak hanya itu, dekarbonisasi juga bermanfaat untuk mengurangi biaya jangka panjang terkait dengan dampak perubahan iklim, termasuk biaya untuk pemulihan pasca-bencana dan biaya kesehatan masyarakat,